Oleh: Zuifa Sanashalaufa
Yang mengenal saling menyatu
Yang tidak kenal saling berpisah
Ruh-ruh yang diberkahi petunjuk dan kebenaran
Sebab apa diriku berpaling?
Dari akhlak Rububiyah yang mestinya kuteladani
Serdadu atas titahMa
Penuh penghambaan karena mencintaMu
Karena korelasi atas kesesuain pada ridhaMu
Sebab apa sering aku merasa tak singgah di jalanMu?
'Demi Alloh, aku mengetahuinya bahwa jalan yang kusinggahi kerikil demi kerikil adalah jauh lebih mudah dari serdadu pilihanMu"
Seberkas cahaya lalu padam
Bukan oleh tiupan angin ataupun awan mendung menjadi butiran hujan yang membanjirinya dengan redup
Tapi, hatiku yang buta oleh sebutan dan pujian
Rentan dengan takut mati dan cinta dunia.
"Duhai Alloh. Aku tidak mampu menghitung pujian kepadaMu, Engkau adalah sebagaimana yang telah Engkau pujikan atas diriMu sendiri" [104a]
Sumedang dalam bis, Ramadhan 1433 Hijriah (22 Juli 2012)
(104a) Diriwayatkan oleh enam perawi hadist kecuali Bukhari.
(Tazkiyatun Nafs hal. 341, Sa'id Hawwa)
"Ruh-ruh itu adalah serdadu yang dimobilisai; yang saling kenal diantaranya menyatu dan yang saling tidak kenal diantaranya berpisah" (Diriwayatkan oleh Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar